Kesekjenan DPR Jadi Ecek-ecek

"Semua departemen dan lembaga tinggi negara lebih konfiden menggunakan hasil-hasil penelitian lembaga riset internalnya. Dengan kebijakan yang demikian, akhirnya banyak diantara program-program lembaga tinggi negara dan departemen yang sarat dengan kepentingan ego-sektoral," tegas Siti Zuhro.
Dijelaskan Siti, sebuah rencana penelitian di departemen dengan menggunakan lembaga penelitian internalnya didukung dengan dana minimal Rp1 miliar. Jika LIPI yang akan melakukan hal serupa maksimal hanya didukung dengan anggaran tidak lebih dari Rp185 juta.
Yang lebih mengecewakan kami, lanjutnya, sudahlah dibiayai dengan dana yang sangat minim, hasil dari kerja keras penelitian LIPI itupun tidak pernah dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai bahan rujukan dan rekomendasi.
"Sikap lembaga tinggi negara dan departemen yang tidak mau menjadikan LIPI sebagai institusi riset yang profesional sekaligus mencerminkan belum transparannya pemerintah dalam menyusun berbagai kebijakan terkait dengan kepentingan publik," kata Siti Zuhro. (Fas)
BANDUNG - Lembaga Kesekjenan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini telah menjadi lembaga ecek-ecek yang sibuk dengan berbagai kegiatan proyek pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas