Kesulitan Keuangan Terus Dera Djakarta Lloyd
Jumat, 02 Maret 2012 – 13:53 WIB
Terpisah anggota DPR FPKS Ecky Awal Muharam kepada INDOPOS menuturkan, pemerintah harus bersikap tegas menyikapi permasalahan Djakarta Lloyd. Saat ini pemerintah mempunyai dua opsi yakni melikuidasi atau menyelamatkan. Jika pemerintah berkeinginan menyelamatkan, tentu banyak skema yang bisa diambil. Salah satunya segera membayar utang perusahaan untuk kembali mendapatkan kapal-kapalnya agar bisa beroperasi dan konsekuensinya biaya yang dikeluarkan sangat besar.
Namun, jika pemerintah mengambil langkah melikuidasi, maka kewajiban-kewajiban terhadap karyawan dan penginventarisasian aset perusahaan harus dilakukan sekomprehensif mungkin. Termasuk terhadap piutang-piutang macet perusahaan yang jumlah berkisar ratusan miliar rupiah tersebut. "Pemerintah harus mengusut siapa yang bertanggung jawab terhadap adanya piutang macet perusahaan dan jika ada indikasi pelanggaran hokum, diharapkan ada tindakan tegas. Jadi kalau mau menyelamatkan faktor legal review juga harus diperhaitkan," tegasnya.
Tetapi, untuk menyelamatkan Djakarta Lloyd meskipun pemerintah berkomitmen, menurut Ecky, peluanganya 20 persen berhasil dan 80 persen gagal. "Karena nilai asetnya tida sebanding dengan utangnya," timpal Ferrari Romawi, anggota DPR Komisi VI Fraksi Partai Demokrat. (gce)
JAKARTA - PT Djakarta Lloyd (DL) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang kesulitan mendapatkan pendanaan dari perbankan akibat masuk dalam jajaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Puluhan Perusahaan Raih Top Human Capital Awards 2024
- Mitrabangun.id Kini Buka Cabang di Surabaya
- Kemasan Rokok Polos Dinilai Menghambat Hak-hak Konsumen
- Bea Cukai Bangun Kesadaran Generasi Muda Terhadap Aturan Kepabeanan Lewat Kegiatan Ini
- OttoDigital dan Bank Index Berkolaborasi Tingkatkan Digitalisasi Finansial & Kepuasan Pelanggan
- Lewat Program Swadaya, Mitra Driver Gojek Buktikan Anak Muda Bisa Miliki Rumah Impian