Kesulitan Keuangan Terus Dera Djakarta Lloyd

Kesulitan Keuangan Terus Dera Djakarta Lloyd
Kesulitan Keuangan Terus Dera Djakarta Lloyd
Syahril menegaskan, saat ini perusahaan berusaha melakukan inventarisasi semua aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang dan gaji perusahaan. Langkah tersebut nantinya akan dilakukan pemerintah beserta auditor.

Menanggapi itu, Deputi Menteri BUMN Bidang Manufaktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin mengatakan, inventarisasi aset perusahaan akan dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait sesegera mungkin. Sehingga bisa diketahui solusi yang terbaik untuk Djakarta Lloyd. "Kami harap April bisa diketahui hasilnya dan baru setelah itu kita tahu akan diapakan aset itu," terangnya.

Sedangkan Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN Achiran Pandu Djajanto menegaskan, langkah restrukturisasi Djakarta Lloyd bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Meskipun pemerintah mempunyai keinginan untuk penyelamatan, apabila melihat kondisi perusahaan yang memprihatinkan, baik dari sisi utang ataupun tidak adanya kapal, jelas sebuah kesulitan tersendiri.

"Sebenarnya ada komitmen dari perusahaan dari Jepang yang jaringan kapalnya sangat besar, tapi kendalanya Djakarta Lloyd harus investasi dulu Rp 300 miliar. Nah, itu kan namanya juga beban, memang pemerintah telah melakukan komunikasi dengan perusahaan dari negara lain untuk bisa bersinergi dengan Djakarta Lloyd tapi juga tidak banyak membantu. Paling utang Djakarta Lloyd hanya turun 25 persen saja. Nah itu bisa dari PLN, Antam, Pertamina, dan lainnya," terangnya.

JAKARTA - PT Djakarta Lloyd (DL) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang kesulitan mendapatkan pendanaan dari perbankan akibat masuk dalam jajaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News