Kesulitan Keuangan Terus Dera Djakarta Lloyd

Kesulitan Keuangan Terus Dera Djakarta Lloyd
Kesulitan Keuangan Terus Dera Djakarta Lloyd
JAKARTA - PT Djakarta Lloyd (DL) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang kesulitan mendapatkan pendanaan dari perbankan akibat masuk dalam jajaran daftar hitam. Peluang keberhasilan dari komitmen pemerintah untuk melakukan restrukturisasi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ini dinilai berat.

Menurut Direktur Utama Djakarta Lloyd Syahril Japarin, berbagai kesulitan terutama finansial saat ini terus menyelimuti perusahaan. Bahkan untuk melakukan pembayaran gaji terhadap 700 karyawan, perusahaan menunggak hingga 14 bulan. Padahal, sebagian aset perusahaan saat ini sudah dijaminkan kepada Perusahaan Penilai Aset (PPA). "Untuk mendapatkan dana dari perbankan saat ini kami akui susah dan banyak perbankan keberatan untuk meminjamkan dananya kepada perusahaan, karena Djakarta Lloyd sudah masuk dalam daftar hitam," kata Syahril di Jakarta.

Syahril juga menjelaskan, dari sisi tunggakan, kewajiban perusahaan kepada perbankan yang mencapai Rp 1,2 triliun saat ini juga memengaruhi kinerja perusahaan. Salah satu utang besar perusahaan ini kepada Bank Mandiri. Perusahaan mempunyai tunggakan sekitar Rp 58,8 miliar.

"Jelas kami tidak mau menanggung ini sendirian dan tentunya itu juga merupakan tanggung jawab direksi sebelumnya. Sebenarnya dulu pernah ada audit dari BPKP, namun di tengah jalan dihentikan data tidak lengkap. Termasuk data utang-utang perusahaan, sehingga sulit untuk mencocokkan data kreditur dan data kami. Pemerintah dan Komisi VI sepakat untuk meminta pertanggungjawaban para pengurus sebelumnya. Laporan keuangan dan laporan legal semuanya akan diaudit kembali. Kalau ditemukan pelanggaran dan membuat kerugian perusahaan, maka mantan pengurus bisa dimintai pertanggung jawaban," terangnya.

JAKARTA - PT Djakarta Lloyd (DL) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang kesulitan mendapatkan pendanaan dari perbankan akibat masuk dalam jajaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News