Ketagihan Impor, Industri Dirgantara Mati Suri

jpnn.com - JAKARTA--Dua profesor diaspora (dari Belanda dan Inggris) mengkritisi alutsista khususnya pesawat di Indonesia.
Menurut Prof Dr Dani Hermanto (Inggris) dan Prof Dr Dwi Hartanto (Belanda), seharusnya pemerintah memercayakan alutsista kepada enggineer lokal.
"SDM kita sebenarnya hebat-hebat. Ini bisa dilihat dari masuknya enggineer Indonesia di top level pesawat Boeing," kata Dwi, ahli pesawat, dalam diskusi dengan para profesor diaspora.
Ironisnya, pemerintah lebih senang mengimpor atau mengharapkan hibah dari negara luar.
Kendati pesawat yang dihibahkan tidak dipakai lagi oleh negara penghibah.
"Indonesia lebih senang mengimpor atau berharap hibah. Ini sangat ironis, padahal industri kedirgantaraan di Indonesia sangat potensial," terangnya.
Senada itu Dani, yang ahli manufacturing di Inggris ini menambahkan, Indonesia bisa membuat pesawat komersil maupun alutsista.
Alasannya, ilmu yang dimiliki SDM Indonesia sudah memadai.
JAKARTA--Dua profesor diaspora (dari Belanda dan Inggris) mengkritisi alutsista khususnya pesawat di Indonesia. Menurut Prof Dr Dani Hermanto
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan