Ketahui Mitos tentang Tidur, Mana yang Boleh Anda Percaya?

Ketahui Mitos tentang Tidur, Mana yang Boleh Anda Percaya?
Dengan menjaga siklus tidur dan siklus bangun yang dapat diprediksi, Foto: nectarsleep

Selain mengganggu orang di sekitarnya, mengorok dapat menjadi tanda seseorang mengalami sleep apnea, yaitu jenis gangguan tidur yang dapat memicu penyakit jantung dan diabetes.

Kondisi ini umumnya ditandai dengan berkurangnya atau berhentinya aliran udara pernapasan pada saat tidur. Individu dengan kondisi ini umumnya dapat terbangun dengan seketika saat tertidur karena merasa sesak. Oleh sebab itu, seseorang yang merokok disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna dilakukan evaluasi lebih lanjut.

4. Mitos: Mengonsumsi alkohol dapat membantu seseorang tertidur lelap

Mengonsumsi segelas anggur sebelum tidur mungkin dapat membuat seseorang lebih mudah tertidur, tetapi kualitas tidur tersebut belum tentu baik. Sebab, alkohol menghambat produksi melatonin tubuh, yang seharusnya dapat membantu Anda untuk tertidur pulas.

Mengonsumsi alkohol sebelum tidur dapat menganggu siklus tidur rapid eye movement (REM) dan menghambat mimpi, yang membuat orang merasa lelah setelah terbangun alih-alih merasa segar.

5. Fakta: Kurang tidur sepanjang minggu tidak dapat dikejar pada akhir minggu saja.

Menurut salah satu penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Physiology, kekurangan tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan seseorang untuk merasa lebih lelah dan kurang mampu untuk berkonsentrasi.

Hal ini masih dapat terjadi walaupun orang tersebut telah mencoba untuk melebihi jam tidur beberapa hari setelahnya. Oleh sebab itu, sebaiknya seseorang mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap harinya, tidak hanya pada akhir pekan saja.

Harapannya, dengan mengetahui berbagai mitos dan fakta mengenai tidur, Anda dapat menerapkan strategi yang tepat untuk menyusun pola tidur yang baik.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News