Ketahui Warna Telur Cukup Lihat Kepala Ayam

Ketahui Warna Telur Cukup Lihat Kepala Ayam
SERBA ORGANIK: Wartawan Jawa Pos di tempat pembuatan roti di Kota Appenzell. -JAWA POS PHOTO-

Selain tempat wisata yang indah, peternakan menjadi salah satu kebanggaan Appenzell Innerrhoden. Bukan peternakan biasa, tapi peternakan yang dikelola secara profesional dan mandiri. Berikut lanjutan laporan wartawan Jawa Pos NURWAHID yang pekan lalu ke sana.
 
Sebanyak 16 persen penduduk Appenzell hidup sebagai peternak. Mulai peternak sapi dan kambing yang bisa dimanfaatkan susu dan dagingnya hingga ayam yang bisa diambil daging dan telurnya.

Mereka membangun kawasan peternakan di lahan sangat luas di perbukitan yang jauh dari permukiman penduduk. Dengan demikian, limbah dan bau kotoran binatang tidak akan mengganggu warga yang lain.

Lahan luas menjadi salah satu syarat terjaminnya kualitas hasil ternak mereka. "Standar di Swiss, peternakan harus memiliki bangunan yang besar dan lahan yang luas," kata Rolf Inauen, pemilik peternakan ayam Rutihof di kawasan Haslen, sekitar 20 menit perjalanan dari Kota Appenzell.

Sebab, lanjut dia, bukan hanya hasil bagus yang dicari. Tapi, kesejahteraan hewan ternak juga harus diperhatikan. "Swiss menerapkan standar tinggi untuk animal welfare. Prinsipnya, happy farmer, happy chicken," ujar Inauen. Dengan kata lain, selain diperas hasilnya, hewan-hewan itu dibahagiakan.

Ungkapan Inauen tersebut bukan isapan jempol. Untuk memelihara 18 ribu ayam, dia memiliki belasan hektare lahan. Selain kandang yang besar, dia menyediakan lahan terbuka yang sangat luas bagi ayam-ayam tersebut agar hidup bebas berkeliaran. Karena itu, meski berupa peternakan, ribuan ayam tersebut dibiarkan bermain di padang rumput hijau di atas bukit.
 
Hebatnya, begitu akan bertelur, ayam-ayam tersebut segera menuju kandang yang telah disediakan. "Produksi telur ayam-ayam kami sekitar 6.000 sehari," ucapnya.

Karena kontrol kualitas yang ketat, Inauen tidak berani sembarangan memberikan makanan kepada hewan ternaknya. Sebab, pemerintah Swiss mengharuskan seluruh produk peternakan bebas dari bahan kimia. "Seluruh produk kami organik. Semua natural," tegasnya.

Inauen benar-benar membangun peternakan secara profesional. Mulai pembibitan hingga pengemasan sehingga siap edar ke supermarket-supermarket, semua diselesaikan di situ. Semua perkembangan kesehatan ayam juga dipantau secara saksama secara mekanik. Termasuk, suhu ruangan, terutama bagi bibit ayam. "Yang kecil butuh suhu lebih hangat," ujarnya.

Jawa Pos melihat angka yang tercantum di mesin penghangat ruangan mencapai 32,2 derajat Celsius, sedangkan suhu di luar sekitar 20 derajat Celsius.

Selain tempat wisata yang indah, peternakan menjadi salah satu kebanggaan Appenzell Innerrhoden. Bukan peternakan biasa, tapi peternakan yang dikelola

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News