Ketekunan Ida Rosita Berbuah Manis, Ecoprint Girly Lestari Kini Makin Bersinar

Ketekunan Ida Rosita Berbuah Manis, Ecoprint Girly Lestari Kini Makin Bersinar
Ida Rosita (41 tahun) memutuskan untuk terjun ke industri karena kecintaannya pada dunia fesyen. Foto: BRI

Ecoprint adalah seni mencetak daun, bunga, akar, kayu di atas kain, dan bisa dijadikan produk fesyen craft dan home decor. Dia pun berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk zero waste guna mengurangi limbah, dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

Merogoh kocek sendiri dengan modal cukup terjangkau, yaitu Rp 3 juta, Ida membeli bahan-bahan untuk membuat ecoprint.

Mulai dari kain, dan pewarna alam, tapi itu tidak termasuk peralatan. Lebih lanjut, karena usaha ecoprint ini bukan murni hasil gagasan Ida tapi produksinya masih dibantu warga setempat. Ada 1-2 orang yang membantu. Mereka akan mendapatkan upah ketika ada barang yang terjual.

“Kayak komisi, kami enggak gaji tiap bulan. Pokoknya kalau ada yang laku saya kasih (ke yang membantu). Jadi tidak terikat,” ujarnya.

Adapun produk-produk yang dijual dari hasil ecoprint, yang paling murah adalah masker dijual seharaga Rp 20 ribu per pcs. Sementara produk termahal adalah ecoprint baju dengan kisaran harga Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu.

Menurut dia, ciri khas hasil produk ecoprint yang dibuatnya terletak pada warna yang cerah. Biasanya, ecoprint itu menyerupai batik. Namun, untuk mencegah hal itu, ia memilih beragam warna agar lebih menarik konsumen.

Bantuan dari BRI

Selama merintis usaha, Ida mengungkapkan kerap mengalami kesulitan di bidang pembiayaan alias modal. Pintu terbuka ketika Ida memberanikan diri mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada BRI untuk membeli alat pengukus kain.

Ida Rosita (41 tahun) memutuskan untuk terjun ke industri karena kecintaannya pada dunia fesyen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News