Ketika Kapolda Papua dan Pangdam Kecewa, Begini Kalimatnya

Ketika Kapolda Papua dan Pangdam Kecewa, Begini Kalimatnya
Ratusan warga Banti berjalan kaki menuju tempat penjemputan hingga dievakuasi ke Kota Timika menggunakan bus PT Freeport Indonesia, Senin (20/11). Foto: IST HUMAS POLDA PAPUA FOR RADAR TIMIKA

jpnn.com - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E Supit, Senin (20/11), mengungkapkan rasa kecewanya terhadap sikap Pemkab Mimika.

Pasalnya, yang selama proses negosiasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB), unsur dari Pemkab Mimika tidak pernah hadir.

Kapoldan dan Pangdam sendiri tiba di Graha Eme Neme Yauware sekitar pukul 13.30 WIT, guna melakukan kunjungan di gedung Eme Neme Yaware, yang dijadikan sebagai posko penampungan 804 warga Kampung Banti, Distrik Tembagapura yang direlokasi ke Kota Timika.

Pantauan Radar Timika (Jawa Pos Group) kehadiran pimpinan di lingkup Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih ini sempat membuat para pejabat Pemda Mimika kewalahan.

“Siapa penanggung jawab di sini?” tanya Kapolda kepada sejumlah anggota polisi yang ada di Eme Neme Yauwere.

Selanjutnya selang beberapa menit kemudian Asisten II Setda Mimika, Drs Marthen Paiding, MMT tiba bersama sebagian besar Kepala Dinas (Kadis) yang ada di lingkup Pemda Mimika.

Juga Ketua DPRD Mimika, Elminus Mom, SE bersama beberapa anggota DPRD Mimika. Kehadiran para pejabat Pemda itu langsung disambut pertanyaan oleh Kapolda Papua maupun Pangdam XVII/Cenderawasih.

“Kalau rapat terus mau jadi apa negara ini. Kita TNI dan Polri sudah capek,”ucap Pangdam dengan nada tegas.

Selama proses negosiasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB), unsur dari Pemkab Mimika tidak pernah hadir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News