Ketika Kartini Kepincut Haji Agus Salim

Ketika Kartini Kepincut Haji Agus Salim
Agus Salim muda. Foto: Public Domain.

Saat berusia 19 tahun, namanya sudah disebut-sebut. Kecerdasannya membuat Raden Ajeng Kartini kepincut. 

"Kami tertarik sekali kepada seorang anak muda. Kami ingin melihat dia dikarunia bahagia. Anak muda itu namanya Salim," tulis Kartini dalam sepucuk surat kepada Ny. Abendanon, 24 Juli 1903, termuat dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

Agus Salim, lanjut Kartini, "dalam tahun ini (1903--red), mengikuti ujian penghabisan sekolah menengah HBS, dan ia keluar sebagai juara. Juara pertama dari ketiga-tiga HBS!"

HBS singkatan dari Hogere Burger School, sekolah menengah atas lima tahun. Ketiga-tiga HBS yang dimaksud Kartini; Jakarta, Semarang dan Surabaya.

"Anak muda itu ingin sekali pergi ke Negeri Belanda untuk belajar menjadi dokter. Sayang sekali, keadaan keuangannya tidak memungkinkan," sambung Kartini.

Lulusan terbaik  (HBS) 1903 itu bukan tak berusaha. Pernah mengajukan beasiswa, namun ditolak. 

Kartini mengalihkan beasiswa ke Belanda yang didapatnya dari pemerintah kepada Agus Salim. Pemerintah setuju. Tapi, pemuda yang pandai berbahasa Belanda, Inggris, Arab, Turki, Prancis, Jepang dan Jerman itu menolak.

Baik Kartini, pun Agus Salim sama-sama tak berangkat ke Belanda. Raden Ajeng kita menikah dan menetap di Jawa lantaran perjodohan yang diatur orang tuanya.

AGUS Salim muda pernah membuat Raden Ajeng Kartini kepincut. Anak pintar yang sebelum masuk ke gelanggang politik, lama jadi wartawan.   Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News