Ketika PSK Pantura Mangkal sambil Menangis

Ketika PSK Pantura Mangkal sambil Menangis
Ilustrasi. Foto: dok/JPG

jpnn.com - INDRAMAYU - Meski bakal segera dibongkar, warung remang-remang tempat aktivitas pekerja seks komersial (PSK) di sepanjang Jalur Pantura Kecamatan Patrol-Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat masih menggeliat. Beberapa pemilik warung tetap buka seolah tidak terjadi apa-apa. 

Elsi (bukan nama sebenarnya) menghias wajahnya dengan bedak tebal dan gincu merah menyala. Sepatu hak tinggi dengan rok denim di atas lutut menjadi andalan untuk menarik lelaki hidung belang mampir ke tempat mangkalnya. Pantaun Radar Cirebon (Jawa Pos Group), bersama beberapa rekannya Elsi bercengkrama di depan sebuah warung kopi.

Namun, di balik kecerian itu mereka menangis memikirkan nasibnya. Memang Jumat malam (18/3) menjadi peluang terakhir dia dan puluhan PSK lainnya untuk mengumpulkan rupiah dari kencan singkat.

Yah, karena selepas matahari Sabtu (19/3) terbit, pemerintah setempat bakal meratakan bangunan. “Saya nggak tahu mau kemana nanti, kalau warung ini digusur ya nggak ada tempat mangkal,” ucap dia, dengan sebatang rokok terselip dijarinya.

Sementara Elly (50) pemilik warung remang-remang di Jalur Pantura Desa Eretan Kulon, juga tengah gundah gulana. Di tengah canda tawa para PSK yang mangkal di warungnya, Elly berulangkali menyeka kelopak matanya yang basah.

“Saya cuma bisa menangis. Nanti keluarga saya mau dikasih makan apa? Kami makan ya dari warung ini,” tutur perempuan yang sudah enam tahun membuka usaha tersebut.

Elly mempekerjakan pelayan wanita untuk melayani tamu atau pembeli yang berkunjung. Usaha ini terpaksa dilakoni, karena tidak punya mata pencaharian lain. (komadurin kurdi/yuz/jpg/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News