Ketimbang Dana Aspirasi, Mendingan Program Disinkronisasi

Ketimbang Dana Aspirasi, Mendingan Program Disinkronisasi
Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan. Foto : Pemberitaan DPR RI
Selain itu, sambung Taufik, seringkali terjadi over lapping dan tidak ada koordinasi yang baik antar sektor atau departemen. "Ini yang menurut kami di PAN harus dioptimalkan sehingga anggaran yang ada benar-benar bisa tepat sasaran," cetusnya.

Taufik juga menyatakan, yang juga menjadi catatan PAN adalah kurang sinkronnya hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Nasional (Musrenbangnas). Belum lagi, katanya, cetak biru masing-masing departemen juga seringkali tidak sinkron. "Kebijakan yang tidak sinkron ini membuat penggunaan anggaran menjadi boros dan tidak optimal," ulasnya.

Mantan pimpinan Komisi V ini pun menyodorkan contoh ketidaksinkronan dalam pembangunan. Taufik menyebut upaya dalam mengatasi kemacetan di Jakarta dengan perkembangan industri otomotif sebagai salah satu contohnya. "Sektor perindustrian berusaha agar produksi mobil dan kendaraan bermotor terus meningkat, sementara sektor pekerjaan umum tidak sanggup membangun jalan yang siap menampung kendaraan yang diproduksi tersebut. Ini kan jadi tidak sinkron antara kebijakan satu instansi dengan lainnya," ucapnya.

Karenanya, Taufik menegaskan agar penggunaan anggaran lebih baik dioptimalkan dan ada sinkronisasi program. "Sehingga ada koordinasi yang baik dan pembangunan di daerah tidak tersendat lagi," cetusnya.(awa/ara/jpnn)

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan cara lain untuk mengoptimalkan percepatan pembangunan di daerah. Ketimbang uang negara harus digelontorkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News