Ketua Ansor Tantang Tokoh HTI Berdebat soal Khilafah

Ketua Ansor Tantang Tokoh HTI Berdebat soal Khilafah
Para anggota Banser dalam sebuah kegiatan. Foto/ilustrasi: Antara

Jadi kondisi foto waktu itu menempel di dinding, di salah satu kelas lembaga tersebut. Itu matanya (foto presiden) dikasih putih-putih bulat begitu, dua. Kemudian dikasih kumis panjang ke bawah. Dan itu menempel di dalam pigura.

- Menempel layaknya foto kepala negara di ruangan perkantoran?

Iya. Jadi menempel. Kemudian di tengahnya ada (lambang burung) Garuda. Cuma yang sebelah satunya (Wapres-red) bukan Kiai Ma'ruf Amin tetapi siapa namanya, Pak Jusuf Kalla.

- Belum diganti berarti?

Belum diganti.

- Belakangan yang jadi sorotan justru terkait cara Banser melakukan tabayun terkesan memersekusi dan intimidasi. Bagaimana tanggapan anda?

Yang pertama, bisa dilihat dalam video itu ada Pak Kapolsek, ada Pak Camat, ada Kepala Desa yang mendampingi kami. Jadi kehadiran kami di sana itu untuk meredam massa sebenarnya. Biar tidak terjadi anarkisme.

Makanya saya katakan, coba dibayangkan ketika saya dan sahabat-sahabat saya (Banser-red) tidak hadir di sana, itu saya pastikan terjadi anarkisme karena mayoritas warga Kabupaten Pasuruan, khususnya Kecamatan Rembang itu Nahdiyiin, orang NU dan muhibbin-nya Habib Luthfi. Maka saya harus hadir di sana untuk meredam massa.

Setelah melabrak dedengkotnya, Ketua GP Ansor Bangil menantang tokoh HTI berdebat soal khilafah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News