Ketua DPR: Perlindungan Perempuan Dalam Konflik Harus Menjadi Prioritas
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan perempuan sering berada dalam pusaran konflik, mulai dari konflik rumah tangga, sosial, hingga perang antarnegara.
Sebagai kelompok rentan, selain anak, perlindungan perempuan dalam konflik harus menjadi prioritas.
“Dalam situasi konflik, perempuan sebagai kelompok rentan bisa menjadi korban berkali-kali. Mendapat kekerasan, kehilangan akses kebutuhan dasar, akses sumber daya alam, sampai menjadi sasaran kekerasan seksual. Oleh karenanya, perlindungan dan kepentingan perempuan harus menjadi priorotas pada masa mitigasi konflik dan pascakonflik,” kata Puan.
Hal tersebut diserukan Puan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Selasa (8/3/2022).
Peringatan ini jatuh pada saat berbagai konflik melanda dunia, seperti invasi Rusia terhadap Ukraina.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menegaskan negara harus menjamin hak-hak perempuan secara penuh, terlebih dalam situasi konflik dan pascakonflik sekalipun.
Menurut Puan, kebijakan-kebijakan negara tidak boleh memperbesar kesenjangan sosial dan diskriminasi terhadap perempuan.
“Regulasi yang disahkan negara harus berfungsi efektif untuk menjamin perlindungan terhadap perempuan,” ujarnya.
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan sebagai kelompok rentan, selain anak, perlindungan perempuan dalam konflik harus menjadi prioritas.
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Uni-Charm Aktif Dukung Wanita Indonesia untuk Aktualisasikan Potensi Demi Tingkatan Peranan
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Danrem Wira Sakti Kumpulkan Ratusan Senjata Rakitan dari Sisa Konflik, Lihat
- Ingatkan PDIP soal Hak Angket, Ikrar Nusa Bhakti: Jangan Melempem