Ketua DPRD Diancam Dilaporkan ke KPK

Ketua DPRD Diancam Dilaporkan ke KPK
Ketua DPRD Diancam Dilaporkan ke KPK
Perubahan layout sepihak itu, sambung Sanusi, sangat melanggar kaidah-kaidah ekonomi. "Katanya mau bangun green building, namun nyatanya pemborosan. Saya sudah sampaikan kepada ketua fraksi lainnya, dan mereka sepakat untuk tidak menggunakan gedung baru sebelum ada pembaharuan," ungkapnya.

Sejumlah fraksi yang telah sepakat untuk tidak menggunakan gedung yang baru dibangun itu yakni Fraksi PKS, Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura, serta PAN-PKB," beber Sanusi.

Tak hanya itu, keberadaan ruangan kerja para wakil ketua dewan yang berada di lantai 9 juga dinilai pemborosan. Sebab lantai seluas 1.200 hanya digunakan untuk empat orang pimpinan. Kondisi demikian tentunya mengorbankan anggota dewan lainnya. "Ruang anggota dewan dipadatkan karena dua lantai dikorbankan. Kalau bicara 2014 nanti, anggota dewan bisa lebih dari100 orang, kan bisa nanti. Yang sekarang ini pemborosan," sesal Sanusi.

Cibiran atas kemewahan ruangan kerja ketua dewan terlontar dari Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Boy Bernadi Sadikin. Terutama terkait dengan karpet yang digunakan untuk ruangan kerja, ruang tamu, serta ruang istirahat Ferrial Sofyan. "Ini karpetnya saja lebih empuk dan tebal. Beda kan sama yang di lantai sembilan (ruangan kerja wakil ketua)" Hanya di lantai 10 yang nggak ada CCTV-nya," cetus anggota komisi D (bidang pembangunan) itu.

KETUA DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan terancam dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi dalam pembangunan ruangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News