Ketua IDI Jatim Beber Sejumlah Fakta Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan

Ketua IDI Jatim Beber Sejumlah Fakta Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur dr Sutrisno. Foto: Dok. Pribadi untuk JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur dr Sutrisno mengungkap sejumlah fakta terkait lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura yang menyebabkan nakes meninggal dunia. 

Dia menyebut penyebaran covid-19 di sana sudah meluas. Dari laporan yang didapatnya, rumah sakit hingga puskesmas sekitar dua tiga hari lalu kewalahan. 

Hal itu yang menyebabkan IGD RSUD Bangkalan ditutup sementara.

"Cukup banyak nakes yang positif sumbernya tidak jelas, tetapi yang saya dengar dari keluarga, karena kasus enggak banyak ada di tempat kerja," ujar dia, Rabu (9/6).

Informasi terbaru yang didapat, lanjut Sutrisno, memastikan bahwa para nakes yang terpapar virus itu sudah mendapatkan penanganan dari institusinya masing-masing. Untuk yang sehat mengerjakan pekerjaan yang kosong. 

"Pemerintah, termasuk Kepala BNPB dan organisasi profesi telah aktif di sana. Saya estimasikan dua minggu ke depan dapat tertangani dengan baik," kata dia.

Menurut Sutrisno, lonjakan kasus itu hanya terjadi di Bangkalan saja.

Untuk daerah Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Surabaya masih tergolong aman. 

Mengenai lonjakan kasus di Bangkalan diduga banyaknya masyarakat yang pulang kampung saat Idulfitri.

Mereka dicurigai membawa virus tersebut dan ada varian baru di sana. 

"Ada satu data menunjukkan varian baru yang mirip varian Afrika. Memang di Bangkalan banyak pekerja migran di mana-mana," ungkap dia.

Namun, Sutrisno menegaskan bahwa kepastian varian baru itu masih menunggu pemeriksaan spesimen yang dilakukan oleh ITD dan Balitbangkes. (mcr12/jpnn)


Ketua IDI Jatim mengungkap sejumlah fakta penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News