Ketua Komisi X DPR: Tidak Cukup Hanya Baca Tulis, tetapi Kuasai Literasi Baru

Ketua Komisi X DPR: Tidak Cukup Hanya Baca Tulis, tetapi Kuasai Literasi Baru
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam rakornas perpustakaan. Foto: Tangkapan layar pada akun Perpustakaan Nasional RI di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan perkembangan teknologi yang cepat di era Revolusi Industri 4.0 turut memengaruhi kehidupan manusia di segala aspek, termasuk soal literasi. 

Menurut dia, penguasaan literasi yang baik akan membantu manusia secara personal dan komunal menghadapi dunia virtual (internet of things) yang makin hari kian complicated dan smart.

Syaiful menuturkan bahwa di era Revolusi Industri 4.0, masyarakat dituntut untuk tidak hanya menguasai literasi lama (membaca, menulis dan matematika), tetapi juga memiliki literasi baru (new literacy).

"Literasi baru ini berupa literasi inklusi sosial yang mencakup literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia," ungkap Syaiful Huda dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2022 dengan tema Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional di Jakarta, Selasa (29/2).

Dengan sumber daya yang ada (kondisi perpustakaan saat ini) dan keterbatasan anggaran, Komisi X DPR RI selalu memberikan dorongan kepada Perpusnas untuk menyusun program-program terobosan yang menjadi leading dalam peningkatan literasi (digital dan nondigital).

Komisi yang membidangi pendidikan itu juga mengimbau semua pihak untuk mendukung program literasi, mengingat ini berkaitan dengan perubahan perilaku membaca. 

"Literasi ini merupakan program yang membutuhkan kolaborasi dan sikap gotong royong dari semua pihak seperti pemda, komunitas literasi, dan masyarakat," ucapnya.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando mengatakan literasi memiliki kontribusi positif menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif. 

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengungkapkan di era sekarang tidak cukup baca tulis, tetapi harus menguasi literasi baru. Ini penjelasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News