Ketua KTNA: Para Petani di Pupis dan Kalteng Sangat Senang, Karena...

“Kalau peningkatan produksi GKG itu dikonversi dalam bentuk uang maka ada peningkatan sebesar Rp 818 milyar,” tegasnya.
Yadi menambahkan dari data yang dikumpulkan KTNA Nasional, kawasan food estate Kalteng yang sudah didukung jaringan irigasi mencapai 164.598 hektar di antaranya lahan fungsional seluas 85.456 hektar dan non fungsional seluas 79.142 hektar yang digarap dalam kurun waktu 2021-2022.
Rehabilitasi irigasi untuk fungsional kurang lebih seluas 57.141 hektar.
Sementara itu, untuk lahan dengan kondisi irigasi bagus ada sekitar 28.315 hektar.
“Kami anggap baik. Sehingga di daerah yang ini, kami lihat kemarin di lapangan, lebih banyak kegiatan intensifikasinya," tuturnya.
"Di wilayah ini, kami fokuskan pada kegiatan ekstensifikasi pertanian. Jadi, sembari melakukan kegiatan tanam di lahan fungsional, kami melakukan perbaikan di lahan non fungsional,” tutur Ketua KTNA ini.
Berdasarkan peninjauan ke lapangan dan bertanya langsung kepada para petani di sana, KTNA menyimpulkan bahwa pengembangan food estate di Kalteng mampu meningkatkan efisiensi usaha tani serta mendorong intensifikasi dari perluasan usaha tani pangan.
Sehingga berdampak positif untuk peningkatan kapasitas produksi pangan dan pendapatan petani.
Ketua Umum Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofyan Noor, mengapresiasi program Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau (Pupis) dan Kalteng.
- Launching Penanaman Jagung Pipil, AKBP Fahrian: Kami Ingin Berhasil Sampai Panen
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM