Ketua LMA Menyindir Elite Penolak Otsus Papua, Menohok

Ketua LMA Menyindir Elite Penolak Otsus Papua, Menohok
Kantor MRP di Jayapura, Papua. Foto: Istimewa - Antara

jpnn.com, JAYAPURA - Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay George Awi menyesalkan adanya pihak yang menolak otonomi khusus atau otsus Papua.

Dia mengatakan, tidak patut jika ada kelompok atau elite politik baik itu Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPR) dan Majelis Rakyat Papua (MRP) yang menyatakan diri menolak otsus.

"Kalau ada dari MRP yang menyatakan menolak Otsus saya pikir MRP dibubarkan saja. Toh MRP lahir dari amanah Otsus sehingga kalau Otsus tidak ada berarti MRP juga," katanya di Jayapura, Papua, Senin (3/8).

Menurut dia, baik MRP, DPRP dan eksekutif (pemerintah daerah dan provinsi) merupakan lembaga pemerintah yang menjadi pengguna dana otsus.

"MRP sendiri sejatinya lahir dari adanya otsus, begitu juga dengan sebutan DPRP muncul karena adanya otsus sedangkan eksekutif sebagai pihak yang menjalankan kebijakan pemerintahan dalam otsus," katanya.

Jika ada kekecewaan, ketidakpuasan yang dilontarkan selama ini, sejatinya adalah hal yang wajar. Namun cukup evaluasi, bukan menolak otsus.

"Pemerintah pusat bahkan Presiden Jokowi terlihat memberi sinyal untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga tak tepat jika kalangan elite politik yang menggunakan dana otsus justru menyampaikan menolak otsus," katanya.

"Bila Otsus ditolak dan tak berlaku lagi artinya semua regulasi yang lahir karena otsus juga ditiadakan. Ini berarti kepala daerah boleh siapa saja yang memimpin. Tidak ada lagi afirmatif, tidak ada lagi jatah Polisi, TNI, IPDN maupun masuk perguruan tinggi yang didominasi oleh otsus," katanya.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay George Awi mengatakan, tidak patut jika elite politik menyatakan diri menolak otsus Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News