Ketua MPR Bamsoet Tegaskan Pemicu Polarisasi Tidak Boleh Terjadi Lagi di Pemilu 2024
Bamsoet pun mengingatkan tantangan kebangsaan lainnya adalah adanya potensi konflik horizontal di tengah kontestasi politik.
Sejarah mencatat, pada setiap penyelenggaraan Pemilu, selalu meninggalkan residu persoalan.
Misalnya pada penyelenggaraan Pilpres 2019 yang lalu, kerusuhan massa yang terjadi pascapenetapan hasil penghitungan dan perolehan suara nasional, telah menyebabkan sembilan orang menjadi korban tewas.
"Menyongsong penyelenggaraan Pemilu Serentak dan Pilkada Serentak tahun 2024, kita harus menghindarkan paradigma klise, di mana kontestasi politik menjadi pemantik lahirnya konflik horizontal," pesan Bamsoet.
Dia menegaskan kontestasi politik tidak boleh memicu polarisasi masyarakat pada dua kutub yang berseberangan.
"Pemicu polarisasi tidak boleh terjadi, baik sebelum, selama, hingga pascapenyelenggaraan Pemilu," tegas Bamsoet.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Kepala Kesbangpol Purbalingga Pandi, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Purbalingga Tenny Yuliawati, pengurus serta kader Partai Golkar Kabupaten Purbalingga. (mrk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Bamsoet berharap polarisasi yang terjadi pada penyelenggaraan Pilpres 2019 tidak boleh terjadi lagi di Indonesia
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Kekuatan dan Ketenangan Hati Gibran di Tengah Pandangan Merendahkan
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Analisis Pengamat soal Kans Bobby Nasution di Pilkada Sumut
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- Fadel Muhammad Bicara Cara Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024, Mohon Dicatat!