Ketua MPR: Kembali ke Desa Adalah Alternatif Pasca-Pandemi Covid-19.

Ketua MPR: Kembali ke Desa Adalah Alternatif Pasca-Pandemi Covid-19.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhajir Effendy menjadi pembicara Diskusi Empar Pilar MPR RI dengan tema Mengoptimalkan SDM di Masa Pandemi di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12). Foto: Friederich Batari/JPNN.com

“Barangkali, inilah cara Tuhan mengubah jalan hidup mereka dari karyawan menjadi pengusaha. Buktinya, banyak juga diantara mereka yang berhasil menjalankan usaha barunya,” kata Bamsoet menambahkan.

Sembari menunggu keluarnya vaksin Covid-19, menurut Bamsoet ada baiknya masyarakat membuka kemungkinan untuk mencari pekerjaan dan penghasilan di desa. Apalagi, selama Pandemi, lalulintas pangan antar negara terkendala oleh protokol kesehatan.

“Indonesia merupakan satu di antara lima negara yang diyakini mampu memproduksi pangan baik untuk dirinya sendiri maupun bagi negara-negara lain di dunia. Ini  menjadi kabar baik bagi bangsa Indonesia, apalagi kita memang memiliki potensi pertanian yang sangat besar,” kata Bamsoet menambahkan. 

Sependapat dengan Ketua MPR, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhajir Effendy, mengatakan Covid-19 merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia. Karena itu masyarakat diharapkan tabah, apalagi cobaan akan membuat manusia lebih maju dari sebelumnya.

“Manusia bisa maju jika berhasil menghadapi kesulitan, karena itu pandemi Covid 19 harus menjadi momentum untuk manusia Indonesia mencapai kemajuannya,” kata Muhajir Effendy menambahkan.

Mantan Mendikbud itu menyebut, mengukur pengaruh pandemi terhadap Sumber Daya Manusia, tidak mudah. Tidak semudah seperti mengukur pengaruh pandemi terhadap sektor ekonomi.

“Gejolak bidang ekonomi itu mudah diukur, misalnya saja dari pasar saham. Tetapi mengukur pengaruh pandemi terhadap Sumber Daya Manusia sangat sulit, bahkan tidak bisa diukur. Misalnya, sekarang tidak ada drop out. Bagaimana mau bilang tidak ada drop out, karena nyatanya tidak ada sekolah,” kata Menko PMK.(jpnn)

Dulu, kata Bamsoet orang tidak bisa membayangkan, bagaimana harus bekerja dari rumah. Tetapi kini, kerja dari rumah sudah menjadi kebiasaan untuk menghindari kerumunan.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News