Ketua PGRI: Sekolah Didirikan Bukan untuk Membela Palestina
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara mengingatkan bahwa sekolah didirikan bukan untuk membela Palestina. Sekolah didirikan untuk membela semua anak dari kebodohan, kenakalan dan masa depan yang suram.
"Saya prihatin melihat seorang anak sekolah dikeluarkan dari sekolah karena menghina Palestina," kata Ketua PGRI Dudung kepada JPNN.com, Sabtu (22/5).
Dia menegaskan, tidak ada anak yang salah, orang dewasa di sekitarnya yang bersalah. Dudung juga mengingatkan bahwa fungsi sekolah adalah mendidik siswa jadi orang baik.
Karena itu, menyingkirkan siswa yang berperilaku tidak baik jelas bertentangan dengan fungsi sekolah.
“Menjadi guru hanya ingin mengajar dan mendidik anak baik sangatlah picik," ucapnya.
Dia lantas mengaitkan dengan kisah Nabi Muhammad SAW yang diludahi pembencinya. Nabi Muhammad tidak marah malah membalas dengan menjenguk saat pembencinya itu sakit.
Kini kata Dudung, seorang anak yang bermasalah menghina Palestina dengan kata yang sangat kasar, dikeluarkan dari sekolah. Ini jadi suatu bahan kajian bagi semua, terutama bagi para guru.
Menurut Dudung, sekolah yang tidak paham spirit pendidikan inklusif tentu akan sangat alergi pada dinamika nakal anak.
ketua PB PGRI Dudung Koswara mengkritisi sikap sekolah yang mengeluarkan siswa yang menghina Palestina
- P1 dan Guru PPPK Ingat Almarhum Amri, Naik Mobil Patwal, Beri Sangu
- Yandri Susanto: Indonesia Butuh Generasi Penerus yang Andal
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- Perkuat Platform Guraru, Acer Luncurkan Solusi End-to-End untuk Sektor Pendidikan
- PropertyGuru Indonesia Property Awards Kenalkan Kategori Baru di Tahun ke-10