Ketua PPNI: Banyak Perawat Mendapat Tindak Kekerasan dari Pasien Covid-19

Ketua PPNI: Banyak Perawat Mendapat Tindak Kekerasan dari Pasien Covid-19
Dua perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19 di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Juni lalu. Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras/aa.
Keluarga pasien terkadang dalam kondisi tertentu panik saat kerabatnya sakit dan meminta dengan cepat ditangani dengan kondisi fasilitas yang belum tersedia lengkap. 

"Terkadang makna gawat darurat itu tidak sama dengan makna gawat darurat medis. Seperti di Cianjur, belum ketemu belum apa-apa dipukul (perawatnya, red)," beber Hanif. 

Dia menilai perawat selama ini sudah berupaya sebaik mungkin memberikan informasi ke pasien. Kondisi tersebut terjadi kemungkinan karena kondisi keluarga yang panik. 

"Kondisi keluarga mungkin belum pas, akhirnya bersikap tidak baik," ucap dia. 

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dr Hanif Fadhillah mengatakan banyak perawat yang dipukul oleh pasien dan keluarga di beberapa wilayah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News