Ketua Umum
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - POLITIK begitu cair belakangan ini. Manuver begitu dinamis. Pemilu kian dekat –untuk ukuran politik.
Asyik.
PKB bertemu PKS itu langka. Apalagi kalau sampai bikin ''koalisi semut merah'' –seperti yang mereka wacanakan.
Jokowi ke ruang kerja Megawati itu mencairkan gonjang-ganjing isu banteng-celeng. SBY Demokrat bertemu Surya Paloh Nasdem itu aneh tapi nyata.
Manuver-manuver itu adalah seperti sebuah reaksi. Terutama reaksi terhadap aksi tiga partai. Golkar, PAN, dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Lima partai anggota koalisi pemerintah tidak diajak: Anda sudah tahu siapa yang lima itu.
Masih ada satu aksi besar lagi yang terjadi hari-hari itu: yakni penampilan Presiden Jokowi di depan Rakernas Relawan Projo.
Dari berbagai aksi dan reaksi itu, terlihatlah bahwa semuanya masih serbaabu-abu. Dan itu membuat perbincangan di medsos –pengganti obrolan di warung kopi– menjadi kian asyik.
Semua manuver itu hebat. Namun, tidak ada yang hebatnya mengalahkan tiga video yang viral tiga hari terakhir.
Kesan umum yang muncul: Jokowi lagi menghadap Megawati. Yakni Jokowi yang bukan presiden Republik Indonesia, tetapi Jokowi yang kader partai. Yang harus tunduk.
- Dokter Konsumen
- Gus Din Apresiasi Jokowi Laporkan ke Polisi Kepada Penuduh Dirinya Berijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi