Ketua Umum

Oleh: Dahlan Iskan

Ketua Umum
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - POLITIK begitu cair belakangan ini. Manuver begitu dinamis. Pemilu kian dekat –untuk ukuran politik.

Asyik.

PKB bertemu PKS itu langka. Apalagi kalau sampai bikin ''koalisi semut merah'' –seperti yang mereka wacanakan.

Baca Juga:

Jokowi ke ruang kerja Megawati itu mencairkan gonjang-ganjing isu banteng-celeng. SBY Demokrat bertemu Surya Paloh Nasdem itu aneh tapi nyata.

Manuver-manuver itu adalah seperti sebuah reaksi. Terutama reaksi terhadap aksi tiga partai. Golkar, PAN, dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Lima  partai anggota koalisi pemerintah  tidak diajak: Anda sudah tahu siapa yang lima itu.

Masih ada satu aksi besar lagi yang terjadi hari-hari itu: yakni penampilan Presiden Jokowi di depan Rakernas Relawan Projo.

Baca Juga:

Dari berbagai aksi dan reaksi itu, terlihatlah bahwa semuanya masih serbaabu-abu. Dan itu membuat perbincangan di medsos –pengganti obrolan di warung kopi– menjadi kian asyik.

Semua manuver itu hebat. Namun, tidak ada yang hebatnya mengalahkan tiga video yang viral tiga hari terakhir.

Kesan umum yang muncul: Jokowi lagi menghadap Megawati. Yakni Jokowi yang bukan presiden Republik Indonesia, tetapi Jokowi yang kader partai. Yang harus tunduk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News