Ketulusan Hati Diana, Sukarelawan yang Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa di 17 Kelurahan

Ketulusan Hati Diana, Sukarelawan yang Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa di 17 Kelurahan
Tiga relawan pendamping ODGJ dan tim reaksi cepat Dinsos Kota Kediri. Foto: ngopibareng

Selama tinggal di pondok tersebut, Diana Sulistianing ikhlas membantu para ODGJ yang dirawat selama empat tahun. Kini, dia sudah keluar dari pondok dan menjadi sukarelawan di kantor Dinsos.


"Kami bisa belajar hidup dari mereka, sebagai ODGJ. Jadi pengalaman hidup saya di pondok merawat orang stres. Mereka mendapat perawatan dan pendampingan hingga bisa kembali ke masyarakat," ungkapnya. 

Ibu satu anak lulusan S1 Pertanian itu mengaku, selama 2 tahun menjadi relawan, dia melihat beberapa keluarga dari si penderita ODGJ belum siap sepenuhnya menerima kenyataan tersebut.

Karena itu, pihaknya terus memberikan dorongan suntikan moril dan pendampingan kepada ODGJ.

"Kendalanya rata-rata keluarga mereka itu keberatan, menerima secara ikhlas keadaanya seperti itu. Namun si ODGJ ini tetap kami support, saya katakan jangan berkecil hati kamu tidak sendiri," kata Diana.

Keterbatasan jumlah, membuat Diana bersama dua sukarelawan rekannya bertugas monitoring dan evaluasi setiap 2 minggu sekali di wilayah kecamatan Kota Kediri.

"Saya harus menjangkau 17 kelurahan," ungkap Diana Sulistianing.

Untuk menyiasati tugasnya tersebut, Diana harus pandai membagi waktu dalam melaksanakan kewajibannya. "Saya dua minggu sekali memantau. Istilahnya monev, monitoring dan evaluasi," tuturnya.

Diana bersama dua sukarelawan rekannya bertugas monitoring dan evaluasi setiap dua minggu sekali kondisi orang dengan gangguan jiwa alias ODGJ.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News