Ketum PA 212 Mendoakan Prabowo Subianto

jpnn.com, JAKARTA - Persaudaraan Alumni (PA) 212 memilih menjadi kekuatan oposisi meski Prabowo Subianto nanti resmi menjadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
PA 212 bakal melancarkan kritik kepada pemerintahan hasil Pemilu 2019 ini, termasuk kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto andai eks Danjen Kopassus itu menjadi menteri.
"Yap (kami menjadi oposisi). Pasti akan menjadi subyek kritik (andai Prabowo menjadi menteri)," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif saat dihubungi JPNN, Selasa (22/10).
Slamet menerangkan, PA 212 hanya berupaya menuruti hasil Ijtimak Ulama IV sehingga memilih menjadi oposisi. Berkaca putusan Ijtimak Ulama IV, PA 212 tidak akan mendekat ke kekuasaan yang menurutnya hasil pemilu curang.
"Secara organisasi kami tetap berpegang pada hasil Ijtimak Ulama IV, dan tidak akan rekonsiliasi dengan kekuasaan yang curang dan zalim," ungkap dia.
Terkait keputusan Prabowo yang mau menjadi menteri Jokowi, Slamet tidak ingin melarang atau menahannya. Menurut dia, Prabowo mempunyai hak menentukan sikap politik ke depan.
"Kami tidak ingin mencampuri hak pribadi PS. Jika itu keputusan yang diambil PS menjadi menhan, kami hanya bisa mendoakan, semoga ada manfaat buat pertahanan negara dan umat," timpal dia.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berpeluang besar menjadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Prabowo telah menghadap ke Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).
Ketum PA 212 Slamet Maarif menyatakan menjadi opisisi, meski Prabowo Subianto nantinya menjadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- Hadiah Prabowo Subianto Untuk Para Buruh Pada Momen May Day 2025
- May Day, Prabowo Berikan 2 Hadiah Spesial untuk Buruh
- Lihatlah Aksi Presiden Prabowo Melepas Kemeja di Depan Buruh
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas