Kecurigaan Novel PA 212 soal Kesediaan Prabowo Jadi Menteri di Kabinet Jokowi

Kecurigaan Novel PA 212 soal Kesediaan Prabowo Jadi Menteri di Kabinet Jokowi
Jubir PA 212 Novel Bamukmin tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/10), sebagai saksi kasus dugaan penculikan dan penganiayaan terhadap Ninoy Karundeng. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin berkomentar pedas soal keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersedia menjadi menteri di kabinet bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tokoh yang beken disapa dengan panggilan Habib Novel itu meragukan Jokowi benar-benar meminta Prabowo agar jadi menteri.

Sebaliknya, Novel justru menduga Prabowo memang ingin menjadi menteri dan menyodorkan diri kepada Presiden Jokowi. Novel menyebut Prabowo justru aktif menemui Presiden Ketujuh RI itu.

“Harus klarifikasi dulu, apa benar Prabowo diminta jadi menteri atau emang minta-minta mengingat sudah superaktif mondar-mandir bertemu dengan Jokowi,” kata Novel ketika dihubungi, Selasa (22/10).

Aktivis Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan, seharusnya Prabowo tak bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Novel beralasan Jokowi dihasilkan oleh pemilu yang penuh kecurangan.

“Buat saya diminta atau tidak janganlah menerima jabatan apa pun sebelum jelas arah Jokowi terhadap ulama dan rakyat yang menjadi korban kezalimannya,” sambung Novel.(cuy/jpnn)

Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin berkomentar pedas soal keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersedia menjadi menteri di kabinet bentukan Presiden Jokowi.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News