Ketum Partai Ummat Tiba di Bawaslu untuk Mengikuti Mediasi dengan KPU

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi tiba di Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu.
Dia akan mengikuti mediasi gugatan sengketa proses pemilu terhadap rekapitulasi hasil verifikasi partai politik (parpol) peserta Pemilu Serentak 2024 dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dari pantauan JPNN.com, Ridho didampingi Ketua Tim Advokasi Hukum Partai Ummat Denny Indrayana tiba di Kantor Bawaslu di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (19/12), pukul 12.50 WIB.
"Tentu kami berharap pada mediasi ini dapat menemukan titik temu sehingga tidak masuk ajudikasi. Mohon doanya proses ini berjalan lancar," kata Ridho kepada wartawan.
Di sisi lain, Denny Indrayana menyatakan pihaknya akan menyampaikan kembali isi permohonan yang telah diajukan ke Bawaslu dan dilengkapi dengan barang bukti.
"Harapannya. KPU bisa melihatnya dengan lebih objektif dan bisa melihat bahwa berdasarkan barang bukti yang disampaikan Partai Ummat layak jadi peserta Pemilu 2024," kata Denny.
Diketahui, Partai Ummat mengajukan gugatan ke Bawaslu terhadap rekapitulasi hasil verifikasi partai politik (parpol) peserta Pemilu Serentak 2024 yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melalui Surat Keputusan 518/2022 pada 14 Desember 2022.
Gugatan sengketa proses pemilu resmi diajukan Partai Ummat ke Bawaslu oleh Ketua Tim Advokasi Hukum Partai Ummat, Denny Indrayana di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (16/12).
Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi didampingi Ketua Tim Advokasi Hukum Denny Indrayana mengikuti mediasi gugatan sengketa proses pemilu di Bawaslu.
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto
- Kuasa Hukum: Perkara Jam Mewah Richard Mille Memasuki Tahap Mediasi
- OTT Dugaan Politik Uang PSU Pilkada Serang, Bawaslu Sita Barbuk Uang & HP
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang
- Bawaslu RI Turun Langsung Awasi PSU Pilkada Serang, Ada Temuan Pelanggaran
- Kantor KPU Buru Sengaja Dibakar, Motif Pelaku Tak Disangka