Keturunan PKI Boleh Jadi TNI, Eks Kabais Ini Berkata Tegas

Berikutnya, calon prajurit juga tidak boleh memiliki catatan kriminalitas berdasarkan keterangan resmi tertulis oleh Polri, sehat jasmani dan rohani, tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap.
Kemudian, lulus pendidikan pertama untuk membentuk prajurit siswa menjadi anggota TNI, serta persyaratan lainnya yang sesuai dengan keperluan.
Berkaitan dengan komunisme dalam seleksi anggota TNI, Soleman menyebut tim penyeleksi harus memperhatikan pengaruh ideologi tersebut dalam diri calon prajurit.
"Pihak penyeleksi tentunya tidak akan meloloskan prajurit yang terpengaruh paham komunis," ucapnya,
Menurut Soleman, yang dilihat itu adalah keterpengaruhan calon mulai ketika menjalani tes, saat pendidikan, naik tingkat dan tahapan lainnya.
Eks Kabais itu membeberkan keterpengaruhan itu di antaranya meliputi ekstremisme kiri, ekstremisme kanan, serta ekstremisme lainnya, seperti LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) dan ingin berontak.
"Itu diawasi terus menerus dan ada alat untuk pengawasan sehingga kemungkinan lolos sangat kecil," ujar Soleman. (ant/fat/jpnn)
Eks Kabais Soleman Ponto menanggapi tegas keputusan Jenderal Andika yang membolehkan keturunan PKI jadi prajurit TNI.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Kontroversi Mutasi Letjen Kunto, Pengamat Militer Bicara Matahari Kembar
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Letjen Kunto Anak Pak Try Batal Dimutasi, Ini yang Terjadi
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis