Khairul: Soal Apakah Brigadir J Dieksekusi? Itu Spekulatif

Khairul: Soal Apakah Brigadir J Dieksekusi? Itu Spekulatif
Rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi meminta Polri harus profesional dalam mengungkap kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui, anggota Polri Brigadir J tewas dalam wabu tembak dengan Bharada E tersebut.

"Sesuai komitmen kapolri, kami berharap Polri berpegang teguh pada profesionalisme dengan menegaskan hukum tanpa pandang bulu, transparan, dan berkeadilan," kata Khairul di Jakarta, Senin malam (18/7).

Dia menilai pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J tidak perlu dilakukan secara tergesa-gesa, tetapi bukan berarti memperlambat.

Oleh karena itu, penanganannya perlu dilakukan secara serius, cermat, dan penuh kehati-hatian.

Data-data yang disampaikan oleh pihak keluarga menurutnya bisa menjadi informasi awal untuk mengembangkan penyelidikan.

Apabila ada ketidakpuasan dari pihak keluarga atas penyelidikan tersebut, katanya, maka bisa digunakan sebagai dasar untuk meminta penelitian forensik yang independen sebagai opini pembanding.

"Soal apakah Brigadir J dieksekusi? Itu spekulatif. Tanpa bukti dan keterangan yang cukup, hal itu hanya sebatas praduga dan tak bisa menjadi kesimpulan," ucap Khairul.

Khairul Fahmi menyoroti perkembangan kematian Brigadir J setelah Irjen Ferdy Sambo dinonaktifkan Kapolri. Dia pertanyakan menyinggung motif Kapolda Metro Jaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News