Khianat di Koalisi Perubahan, Demokrat: Ini Inisiatif Ketum NasDem Surya Paloh

Khianat di Koalisi Perubahan, Demokrat: Ini Inisiatif Ketum NasDem Surya Paloh
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh disebut telah melakukan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dibentuk bersama Partai Demokrat dan PKS. Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh disebut telah melakukan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dibentuk bersama Partai Demokrat, dan PKS.

Diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024.

Awalnya, ketiga ketua umum partai sepakat menyerahkan pilihan sosok cawapres kepada Anies Baswedan. 

Namun, hal itu berubah setelah Surya Paloh memasangkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. 

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsa.

Riefky menyebutkan dirinya sebagai perwakilan Demokrat di Tim 8 Koalisi Perubahan telah mengkonfirmasi soal Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. 

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh. Kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Dia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," kata Riefky dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Kamis (31/8).

Dia juga menjelaskan Anies pernah menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani kepada AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 yang Inti meminta secara resmi agar putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY itu bersedia untuk menjadi Cawapresnya.  

Ketua Umum NasDem Surya Paloh disebut telah melakukan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang berisikan NasDem, Demokrat, dan PKS

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News