Khofifah

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Khofifah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov Jatim

Tindakan tegas semacam ini tentu mendapat apresiasi, meskipun ada juga yang menganggapnya berlebih-lebihan.

Namun, aturan harus ditegakkan tanpa ada diskriminasi. Siapa pun seharusnya diperlakukan sama.

Masyarakat masih prihatin karena selama Lebaran kemarin tidak bisa melakukan mudik.

Larangan mudik yang diterapkan dengan sangat ketat membuat masyarakat harus berpikir seribu kali sebelum nekat menerbos barikade polisi.

Umumnya masyarakat memilih untuk patuh dan tinggal di rumah. Bahwa ada sekelompok orang yang nekat menyerobot barikade, itu adalah hal yang bisa dimaklumi karena banyak di antara mereka yang sudah bertahun-tahun tidak mudik.

Toh, secara umum masyarakat mematuhi larangan mudik itu.

Acara Idulfitri yang seharusnya menjadi momen istimewa untuk bersilaturrahim juga diawasi dengan ketat.

Salat Id tidak boleh di masjid yang tertutup dan jumlahnya maksimal harus di bawah kapasitas normal. Salat Id di tempat terbuka pun tidak boleh terlalu lama.

Khofifah juga sudah meminta maaf. Namun, api tidak mudah padam. Malah sebaliknya makin berkobar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News