KIB Mengusung Politik Gagasan, Demokrasi Indonesia Akan Lebih Sehat
"Sampai hari ini belum ada parpol di luar KIB menawarkan program ke depan. Tidak Ada. Bahkan yang sudah melakukan pengumuman (capres) juga belum menyampaikan apa-apa," ujar Airlangga dalam Temu Koordinasi Nasional KIB di Makassar (6/11/2) lalu.
Pemilih Kritis
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil mengatakan pemilih zaman sekarang akan melihat sosok yang punya ide dan siap untuk mengeksekusi ide tersebut.
“Pemilih yang tahu, kemudian jalannya proses kontestasi akan mulai berpikir ide apa yang kita butuhkan untuk menyelesaikan persoalan bangsa, dan siapa yang punya ide, dan akan kita uji,” kata Fadli, Selasa (15/11).
Umumnya kata dia, Partai Politik maupun koalisi mengusung pasangan calon dulu baru gagasan. Namun langkah KIB ini dimaklumi sebagai bentuk kerjasama mengumpulkan suara untuk mencapai ambang batas presidential threshold.
KIB yang beranggotakan Partai Golkar, PPP dan PAN memiliki ‘tiket emas’ untuk membawa paslon mereka.
“Dengan kemudian parpol berpikir dari awal mencalonkan paslon dan merumuskan ide bagaimana mereka bisa jalan bersama, harus dilakukan dari awal,” ujar Fadli.
Apapun cara yang dilakukan parpol atau koalisi, menentukan capres atau gagasan dahulu, semua harus berdasarkan aspirasi rakyat.
Pendekatan KIB yang mengusung politik gagasan dinilai akan membawa Indonesia dalam era baru pemilihan umum yang lebih sehat.
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Bursa Pilkada 2024: Raffi Ahmad Berpasangan dengan Ridwan Kamil
- Deinas Geley Minta Arahan Jokowi Untuk Pembangunan Papua Tengah
- Golkar dan Demokrat Dukung Khofifah-Emil, Gerindra?
- Golkar Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024
- Peneliti TSRC Sebut Kompleksitas Pemilu 2024 Munculkan Fenomena Split-Ticket Voting