Kicauan di Twitter Bisa Tunjukkan Risiko Penyakit Jantung
"Misalnya, jika seseorang berada di sekitar orang-orang yang pemarah dan agresif, mungkin ada waktunya mereka akan meniru," tambah Dr Kern.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa komunitas di negara bagian seperti Pennsylvania dan New York memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit jantung.
Dr Kern mengatakan pesan utama penelitian ini adalah bahwa informasi kesehatan masyarakat bisa diperoleh melalui konten yang tersaj dalam media sosial.
Dr Margaret Kern saat ini melakukan penelitian serupa di University of Melbourne sejak pindah ke Australia beberapa waktu lalu.
Sejauh ini, ia melihat pengguna Twitter di Australia berbeda dengan di AS, dan lebih sarkastis.
"Orang Australia menggunakan lebih banyak kata-kata seperti please dan thank you," katanya.
"Jadi kata-kata yang mungkin berisiko di AS belum tentu berisiko di Australia karena digunakan dalam rasa bahasa yang berbeda pula," tambahnya.
Kicauan atau twit kemarahan di akun media sosial Twitter mungkin bisa menjelaskan emosi seseorang. Namun sebuah riset terbaru menemukan bahwa hal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?