Kilang Minyak Saudi Diserang, Inggris Sangat Marah

jpnn.com, LONDON - Keberhasilan pemberontak Houthi menyerang kilang minyak Arab Saudi membuat Amerika, Inggris dan sekutu-sekutunya. Maklum, mereka adalah penikmat minyak yang disedot dari bumi Saudi.
"Serangan tersebut merupakan pelanggaran berat hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Dia menambahkan bahwa Inggris secara tegas mendukung Arab Saudi.
"Mengenai siapa yang bertanggung jawab, gambarannya belum jelas keseluruhan. Saya ingin memiliki deskripsi yang sangat jelas, yang akan kita dapatkan segera," lanjut Raab.
"Ini adalah serangan yang begitu serius terhadap Arab Saudi dan instalasi minyak serta berdampak luas bagi pasar sekaligus pasokan minyak," kata dia.
"Ini tindakan yang sangat serius dan keterlaluan dan kami perlu memiliki rencana respons internasional yang jelas dan kohesif terhadap itu," pungkasnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu mengatakan AS kemungkinan tidak bisa berbuat apa-apa untuk merespons serangan. Namun, Paman Sam sangat yakin Iran terlibat dalam serangan yang berimbas pada melonjaknya harga minyak tersebut. (ant/dil/jpnn)
Keberhasilan pemberontak Houthi menyerang kilang minyak Arab Saudi membuat Amerika, Inggris dan sekutu-sekutunya.
Redaktur & Reporter : Adil
- 2 Kartu Merah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Menteri Industri Arab Saudi Bakal ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Sektor Unggulan
- Sebut Denda Besar Sekali, AMPHURI Ingatkan Pemegang Visa Umrah Taat Tenggat Keluar dari Saudi