Kinerja Membaik, Waskita Dinilai Jauh dari Potensi Delisting

Restrukturisasi yang dilakukan pada Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp3,35 triliun juga telah mendapatkan persetujuan atas tiga seri obligasi.
Dirinya menuturkan, ada beberapa tahapan dalam proses delisting.
"Dalam mencapai delisting, perusahaan masih memiliki ruang dan restrukturisasi bisa jadi ada PMN yang baru dari situ dia akan bergerak lagi," imbuhnya.
Lucky pun menyarankan agar Waskita banyak mengambil proyek strategis dan efektif dalam meningkatkan kinerja keuangan. Sehingga, bisa kembali lagi ke pasar modal.
"Jadi sumber pendapatan waskita pekerjaan proyek. Pertama mencari proyek menarik untuk dapat dikerjakan efisien dan efektif. Sumber daya bekerjanya itu adalah proyek diperoleh. Jadi harus berinovasi dan memperbaiki Waskita Karya meraih kontrak-kontrak proyek lebih banyak," tuturnya.
Dia menambahkan, dengan berkurangnya utang Waskita juga menjadi langkah positif untuk kinerja perseroan makin lebih baik. Apalagi, hanya butuh dua tahun bisa membuat kepercayaan investor kembali ke Waskita.
Berdasarkan laporan Keuangan WSKT pada 2024, perseroan mencatatkan total penurunan utang sebesar Rp14,7 triliun. Lalu kinerja Waskita induk atau secara standalone pun mencatatkan keuntungan dengan laba berjalan sebesar Rp4,8 triliun.
"Jadi kinerja Waskita dua tahun ke depan harus lebih bagus dalam meningkatkan kepercayaan investor," jelas dia.(chi/jpnn)
Waskita disarankan banyak mengambil proyek strategis dan efektif dalam meningkatkan kinerja keuangan. Sehingga, bisa kembali lagi ke pasar modal.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Dukung Peningkatan Kualitas Sarana Pendidikan, Waskita Karya Garap Gedung SD Hingga Universitas
- Begini Cara Tugu Insurance Tingkatkan Kualitas Karyawan
- Waskita Karya Update Perkembangan Proyek LRT Jakarta Fase 1B
- Baru Menang Tender, Kontraktor Dimintai Rp 500 Juta, Alamak
- Bank Raya Catat Pertumbuhan Pesat 2024, Bisnis Digital Makin Kuat
- Ekonom Sebut Penghentian PSN Berisiko Picu Ketidakpastian Ekonomi