Kini Ada Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid atau Musala, Simak Isinya

Kini Ada Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid atau Musala, Simak Isinya
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran teranyar tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Foto: ilustrasi/ANTARA/HO-Kemenag

Sebagai tembusan, edaran ini juga ditujukan kepada seluruh gubernur dan bupati/wali kota di seluruh Indonesia.

“Surat edaran ini dibuat agar menjadi pedoman bagi pengelola (takmir) masjid dan musala dan pihak terkait lainnya,” jelas Menag Yaqut. (ast/jpnn)


Berikut Ini Isi Beberapa Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala: 

Pemasangan dan Penggunaan Pengeras Suara

a. Pemasangan pengeras suara dipisahkan antara pengeras suara yang difungsikan ke luar dengan pengeras suara yang difungsikan ke dalam masjid/musala.

b. Untuk mendapatkan hasil suara yang optimal, hendaknya dilakukan pengaturan akustik yang baik.

c. Volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus desibel).

d. Dalam hal penggunaan pengeras suara dengan pemutaran rekaman, hendaknya memperhatikan kualitas rekaman, waktu, dan bacaan akhir ayat, selawat/tarhim.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran teranyar tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Simak isinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News