Kisah Anak-Anak Panti Korban Sodomi Jadi Pelaku Sodomi Berjamaah (4)

Kisah Anak-Anak Panti Korban Sodomi Jadi Pelaku Sodomi Berjamaah (4)
Ilustrasi. Foto : dok jpnn

Anak-anak itu bergelimpangan tak tentu arah. Mereka tak bergerak. Ketika diperhatikan lebih lama, anak-anak itu nyatanya tengah tidur. 

"Tanpa alas. Langsung tidur begitu saja," kata Syamsul Rumangkang, Ketua DPD Gerakan Anti Trafficking (GAT) Kepulauan Riau - satu Lembaga Sosial Masyarakat yang bergabung dalam tim evakuasi.

Syamsul mengetahui kebenaran hasil survei itu ketika hari evakuasi tiba. Gambaran anak-anak tertidur di lantai itu masih ada. Ia menengok ada ruangan dengan pintu yang terbuka di sana. Di ruangan itu ada kasur. Tapi tipis saja dan berada di bawah. 

"Di atas kasur itu ada anak perempuan yang sedang tidur. Yang lainnya tidur di bawah," ujarnya.

Kebiasaan tidur itu terbawa juga sampai ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (Permate). Siti Nurhasanah, pengasuh di LKSA Permate dibuat heran. Sh dan Ra yang masih di bawah lima tahun selalu saja berguling ke lantai setiap kali tidur malam. Bahkan, sudah dihalangi pun, mereka tetap berusaha tidur di lantai. 

Anak-anak yang berusia lebih dari Sh dan Ra pun kerap melakukannya. Para pengasuh menegur dan meminta mereka naik ke kasur. Tapi keesokan paginya, mereka menemukan anak-anak itu tertidur lelap di lantai.

Ketika ditanya kenapa, anak-anak itu menjawab, "Kan kalau kami di sana tidur di bawah. Enak di bawah," kata mereka.

Pengasuh di LKSA Permate sebenarnya tak membolehkan anak-anak tidur di bawah. Bahkan hanya dengan alas kasur tilam. Namun, mereka memberi kelonggaran. 

BATAM -  Balita itu menggerak-gerakkan kedua kakinya dengan cepat. Ia terbaring telungkup di dalam boks bayi. Kepalanya tersandar tanpa daya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News