Kisah Anak Tukang Servis AC Penerima Beasiswa Global Sevilla, Sempat Ditolak Sekolah Negeri

Kisah Anak Tukang Servis AC Penerima Beasiswa Global Sevilla, Sempat Ditolak Sekolah Negeri
Wahyu Raihan, alumni Global Sevilla School dengan lukisan Tari Legong, hasil karyanya. Foto dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. Kata-kata Bapak Proklamator Soekarno ini sangat merasuk di hati Wahyu Raihan, alumni Global Sevilla School.

Pelajar kelahiran Temanggung, 4 Oktober 2003 tersebut sejak kecil punya cita-cita menjadi perupa ternama di Indonesia. Wahyu memang punya bakat di bidang seni rupa. Banyak penghargaan yang diraihnya di bidang seni rupa.

Di antaranya juara 1 lomba desain masker yang diselenggarakan Yayasan Cinta Anak Bangsa, juara 3 lomba poster besutan Universitas Delihusada.

Beruntung, kedua orangtuanya, Triyono dan Endang Suwartini jeli melihat bakat Wahyu. Di tengah keterbatasan ekonomi, ayah Wahyu yang seorang tukang servis AC membelikan peralatan untuk melukis. Dengan alat lukis sederhana itu Wahyu mengasah bakatnya.

"Saya memang suka melukis sejak kecil. Saya tertarik dengan seni rupa murni karena lebih kental dengan budaya Indonesia," kata Wahyu kepada JPNN com dalam rangkaian peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Selasa (17/8).

Diceritakan sulung dari tiga bersaudara ini, untuk mendapatkan beasiswa Globall Sevilla tidaklah mudah. Apalagi kemampuan akademik Wahyu terbilang biasa.

Saat lulus SD negeri, nilai Ijazahnya rendah sehingga tidak memenuhi syarat masuk SMP negeri. Untuk masuk SMP swasta, orang tua Wahyu tidak mempunyai biaya yang cukup. Karena itu, Wahyu dimasukkan ke Yayasan Cinta Anak Bangsa. Yayasan ini khusus membiayai anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Mereka memfasilitasi sekolah Wahyu sampai tamat SMA bahkan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Kedua orangtuanya yakin bahwa di Yayasan Cinta Anak Bangsa, Wahyu bisa berkembang.

wahyu Raihan penerima beasiswa global Sevilla sempat tidak diterima SMP negeri karena nilai Ijazahnya rendah tetapi sukses ketika masuk PTN favorit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News