Kisah Bertemunya Mantan Teroris dan Para Korban

Di situ hadir pula Sofyan Tsauri, mantan polisi yang bergabung dengan kelompok teroris Al Qaeda dan memimpin kamp pelatihan untuk anggota-anggota baru.
Dia telah menjalani deradikalisasi, dan sekarang giat bekerja menghentikan orang lain bergabung dengan kelompok militan. Hal itu, katanya, membuat mantan rekan-rekannya marah.
"Mereka meneror saya, mereka menyebut saya pengkhianat, tapi saya tidak peduli," katanya.
"Kita harus memperhatikan penderitaan para korban," ujar Sofyan.
"Kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas setiap tetes darah yang tumpah," tambahnya.
Tak semua orang siap memaafkan
Para mantan terpidana teroris dan korban sama-sama menempuh perjalanan sulit dan panjang untuk bisa berada dalam ruangan di hotel tersebut.
Salah satu korban lainnya, Toni Sumarno, hingga kini masih mengalami luka permanen termasuk luka bakar serius di tangannya, akibat pemboman di Hotel Marriott Jakarta tahun 2003.
Namun dia tidaklah menaruh dendam terhadap pelaku.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina