Kisah Bertemunya Mantan Teroris dan Para Korban
Kamis, 01 Maret 2018 – 08:00 WIB
"Kita harus saling memaafkan, harus saling mencintai. Dalam agama manapun di dunia ini kita diajarkan harus saling mencintai," ujarnya.
Tidak semua orang siap untuk memaafkan dan melupakan.
Korban teror lainnya, warga Jerman Frank Feulner, terluka ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di kafe Starbucks dua tahun lalu.
Dia mendukung ide rekonsiliasi ini. Dia telah lama berkampanye untuk adanya kompensasi bagi para korban.
"Saya belum memutuskan saat ini," katanya.
"Saya kira pikiran para korban serangan Thamrin saat ini masih seputar kebutuhan untuk membayar biaya medis dan mendapatkan sistem bagi adanya kompensasi," ujarnya.
Begitu pula tidak semua mantan narapidana teroris dalam pertemuan itu sama-sama menyesali perbuatannya.
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas