Kisah Bertemunya Mantan Teroris dan Para Korban

Pemerintah Indonesia memuji pertemuan ini sebagai langkah penting menuju rekonsiliasi. Meskipun banyak korban mengatakan kepada ABC Australia bahwa mereka secara pribadi tidak bicara dengan pelaku di balik serangan yang mereka alami.
Sedikitnya dua kelompok korban memboikot pertemuan tersebut. Yayasan Penyintas Indonesia misalnya menyatakan bahwa hak-hak korban lebih penting daripada rekonsiliasi.
"Secara pribadi saya belum siap bertemu mereka. Saya tidak tahu siapa mereka. Tapi saya yakin ada risiko terhadap kondisi psikologis dan keamanan keluarga saya," kata salah satu korban Ni Luh Erniati.
Dia menilai meskipun Pemerintah memiliki niat baik, namun banyak korban selamat masih trauma untuk bertemu penyerang mereka secara langsung.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS