Nusantara Fashion Festival 2020
Kisah Bos PMP Populerkan Produknya di Amerika dan ASEAN
“Kenapa pakai nama itu, supaya era 60-70an bisa terulang lagi, tapi dalam cara yang legal,” tuturnya.
Dengan modal Rp 50 juta, Hendry membangun merek PMP dan meluncurkan empat jeans pria dan empat jeans perempuan.
Uniknya, PMP menggunakan bahan laken yang bisa dibuat berbagai macam warna untuk bagian patch.
Hendry juga menceritakan bagaimana dirinya berusaha menembus pasar Amerika. Ia mengaku, butuh usaha keras untuk membuat usahanya tembus ke pasar internasional.
“Customer luar masih belum tahu seputar produk Indonesia. Jadi butuh effort banget,” jelas Hendry.
Hendry pun mencoba peruntungan dengan mendaftarkan produknya ke Badan Ekonomi dan Kreatif (Bekraf) untuk bekerja sama dengan brand Urban Outfitters dari Amerika Serikat.
Tak disangka, brand AS tersebut tertarik untuk bekerja sama dengan PMP.
Alhasil, PMP bersama empat merek streetwear lokal lainnya mewakili Indonesia di ajang Agenda Show di Long Beach, Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2018 lalu.
Brand clothing lokal ini banyak mendapat apresiasi, karena mampu menembus pasar Amerika dan ASEAN yakni Malaysia.
- Biden Jawab Kecurigaan soal Tragedi Jembatan Ambruk di Baltimore
- AirAsia MOVE Luncurkan Unlimited Asean Pass untuk Terbang Gratis Sepuasnya
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Amerika untuk Pertama Kalinya Mentransplantasikan Ginjal Babi
- Beijing Peringatkan Amerika Tidak Ikut Campur Konflik Laut China Selatan
- China Sebut Aturan Anti-TikTok Bentuk Persaingan Tidak Sehat