Kisah Bu Ani, SBY dan Pelangi di Bola Matamu

Kisah Bu Ani, SBY dan Pelangi di Bola Matamu
Ani Yudhoyono. Foto: Instagram aniyudhoyono

-000-

Saya melobi Hari Tanoe yang kala itu menjadi salah satu yang berpengaruh di Indosiar. Awalnya Hari Tanoe menyatakan mustahil. "Bro," ujar Hari Tanoe pada saya, "mustahil kita bisa mengubah format AFI. Ini program semacam franchise. Tak bisa kita masukkan kedalam program ini seorang calon presiden." Tapi saya yakinkan Hari Tanoe. Pak SBY di acara itu tidak berkampanye bro. la hanya menyanyi saja, sebagai penyanyi tamu Lalu Hari Tanoe mencari peluang. Tapi ujar Hari Tanoe, "bro, seandainyapun bisa, kita tak boleh hanya memberi peluang kepada hanya satu calon presiden. Ujar Hari Tanoe, "saya bisa diprotes capres lain dan KPU." "Justru di situ nilainya bro," jawab saya meyakinkan Hari Tanoe. "Semua capres diberikan panggung dan kesempatan menyanyi yang sama: SBY, Megawati, Wiranto, Amien Rais dan Hamzah Haz. Kala itu ada ima capres. "Mantap bro," ujar Hari Tanoe. Saya coba. Nanti saya kabarkan." Tak lama kemudian, Hari Tanoe mengabarkan, "berita bagus bro. SBY bisa bernyanyi di AFI. Tapi capres yang bersedia menyanyi hanya SBY dan Wiranto saja. Tidak menjadi masalah. Yang penting kesempatan yang sama sudah ditawarkan kepada semua capres.

-000-

Secepatnya saya kabarkan SBY kemungkinan ia bisa tampil di panggung AFI. Saya yakinkan, ini akan menaikkan popularitasnya dalam capres. Sesuai dengan survei LSI, memang program AFI sangat populer. Tampil di program itu potensial melambungkan SBY. Di antara banyak politisi, SBY termasuk yang pertama yang mempercayai survei opini publik.

Di situlah saya berinteraksi intens dengan ibu Ani Yudhoyono. Dari ibu Ani, saya tahu lagu yang sangat disukai SBY saat itu berjudul "Ada Pelangi di Matamu" yang dinyanyikan Jamrud. Lirik awalnya: "Tiga puluh menit, Kita di sini. Tanpa suara. Dan aku resah. Harus menunggu lama. Kata darimu." Lalu reff yang sangat metaforik: "Ada pelangi, di bola matamu." Ibu Ani pula menyarankan SBY di panggung mengenakan jaket kulit. "Kan yang dominan menonton anak muda ya Dik Denny?" Tanya bu Ani. "Betul bu," ujar saya. SBY urung mengenakan baju batik. Bu Ani pula yang membantu mengatur waktu SBY. "Bu, ujar saya, mohon sediakan 30 menit saja sebelum acara dimulai agar bapak latihan dulu dengan organ band pengiring nanti.
Acara AFI itu di JHCC, dekat Hotel Sultan. Itu acara siaran langsung, LIVE! Hari Tanoe membantu menyediakan ruang seadanya sebelum acara dimulai agar SBY latihan dulu.

-000-

Datanglah pentas AFl itu. Hari Tanoe membantu tempat duduk yang bagus. Istri saya disamping ibu Ani. Di sebelah ibu Ani, duduk SBY. Dan saya duduk di sebelah SBY. LIVE show AFI indosiar luar biasa meledak. Berbeda dengan acara AFI biasa, kali ini ada dua capres ikut bernyanyi: SBY dan Wiranto. Sayapun ikut deg degan. Saya melihat Wiranto bernyanyi dengan prima. Suaranya bagus dan tenang. Tapi lagu yang dibawakannya lagu tentang cinta tanah air yang tak dikenal audience anak muda Ketika SBY bernyanyi, penontonpun bersorak. Lagu "Ada Pelangi di Matamu" begitu populer. Audience ikut bernyanyi. "Ada pelangi, di bola matamu. Dan memaksa diri untuk bilang: Aku sayang padamu." SBY puas dengan penampilannya. Saya merasakan Ibu Ani sangat riang dan bangga. "Bu Ani, "ujar saya, pilihan ibu memang jitu. Yaitu jaket kulit SBY dan lagu "Ada Pelangi di Matamu."

-000-

Ibu Ani wafat setelah berjuang keras melawan penyakit kanker darah yang dideritanya sejak Februari 2019 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News