Kisah Cinta Perawat Amerika dan Tentara Afghanistan, Terpisah Gegara Taliban

Si perawat sekarang berusia 59 tahun dan sudah pensiun. Sang tentara merupakan satu-satunya harapan bagi kebahagiaannya di masa depan.
Mereka sudah pernah bermimpi sang tentara bisa mengungsi ke Amerika Serikat, mereka juga sudah membicarakan pernikahan. Akan ada dua pesta, kata sang tentara, satu untuk masing-masing keluarga.
Si perawat sekarang hanya bisa menunggu. Ia melewati hari-harinya penuh kekhawatiran apakah sang tentara akan bisa selamat dan keluar dari Afghanistan.
Sekarang setelah penarikan seluruh pasukan AS, semakin kecil harapan bagi tentara pasukan komando Afghanistan ini bisa melarikan diri.
"Saya yakin bila Taliban menangkap saya, mereka akan melakukan penyiksaan," kata sang tentara dalam salah satu pesannya kepada si perawat.
"Mereka akan membawa saya ke hadapan keluarga dan mereka akan membunuh saya."
*ABC memutuskan tidak menggunakan nama tentara Afghanistan dan perawat AS dalam artikel karena alasan keamanan.
Inilah kisah cinta seorang perawat Amerika dengan tentara Afghanistan yang dipisahkan Taliban
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina