Kisah Dimas Kanjeng Mendapatkan Warisan Ilmu Gandakan Uang

Luas tanah yang ditempati padepokan juga berkembang menjadi 7 hektare.
Menurut sejumlah murid Dimas Kanjeng, Rahma menjadi pendukung kuat yang membesarkan Padepokan Dimas Kanjeng dalam sepuluh tahun terakhir.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dimas Kanjeng terlahir dengan nama Taat Pribadi pada 28 April 1970. Lelaki itu sejak kecil sudah kerap menjadi perhatian.
"Rumahnya itu lho, di timur Pasar Wangkal," kata Sriatun, warga setempat yang mengaku adiknya teman main Dimas Kanjeng sejak kecil
Dimas Kanjeng lahir dari keluarga biasa-biasa saja. Ayahnya, jelas Sriatun, bernama Mustain, pernah menjabat Kapolsek Gading.
Istri Mustain, Ngatri, adalah ibu rumah tangga biasa. Mustain meninggal pada 1992, sedangkan Ngatri menyusul pada 2002.
Pria yang dipanggil Mas Kanjeng oleh lingkaran terdekatnya tersebut adalah anak kelima di antara enam bersaudara.
"Anaknya aktif dan banyak kegiatan," ucap perempuan 50 tahun tersebut. "Juga baik," imbuhnya. (ano/c9/nw)
JPNN.com SURABAYA - Sosok muda Dimas Kanjeng adalah orang yang penurut. Meski bukanlah murid yang tergolong pandai, namun sikap tak pernah membantah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- Chaidir Minta Peserta Seleksi PPPK tak Tergoda Rayuan Oknum yang Menjanjikan Kelulusan
- Pemprov Jateng: PLTS Off-Grid Bebas Dipasang Mandiri Tanpa Tergantung PLN
- Vasektomi Menjadi Syarat Penerima Bansos Berpotensi Pidana
- Haidar Alwi Nilai Jenderal Listyo Sigit Kapolri Terbaik Sepanjang Masa