Kisah Dua Korban Meninggal dalam Kecelakaan Maut KA Logawa
Bayu Hendak Berlibur ke Surabaya, Sholeh Akan Pinjam Uang
Rabu, 30 Juni 2010 – 08:22 WIB
Di dalam rumah bercat hijau itu, kesedihan terpancar pada wajah orang-orang yang duduk bersila di ruang tamu. Tanpa kecuali, wajah Yoga Prasetyo. Remaja 16 tahun tersebut tidak percaya atas peristiwa yang baru saja dialami Rahmad Bayu Rianto, teman mainnya sejak kecil.
"Rasanya tidak percaya kalau Bayu (Rahmad Bayu Rianto, Red) sudah meninggal. Padahal, waktu di stasiun tadi kami masih sempat ngobrol dan tertawa-tawa bareng," terang Yoga.
Yoga bersama Bayu dan Gigih (korban selamat lainnya, Red) Selasa (29/6) berangkat berlibur ke Surabaya. Mereka sepakat naik KA Logawa dari Stasiun Madiun. Kereta berangkat pukul 12.30. "Saya dan Bayu diajak Gigih pergi ke rumah budenya di Surabaya," terang siswa SMK Gamaliel, Madiun, itu.
Yoga mengaku tidak ada yang aneh selama perjalanan. Hanya, dia melihat Bayu yang paling bersemangat. Wajah Bayu tampak ceria. Mereka sempat berfoto bareng menggunakan handphone Gigih. Itulah foto terakhir tiga sekawan tersebut.
DUKA mendalam dirasakan keluarga Rahmad Bayu Rianto dan Sholeh, korban kecelakaan KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember asal Kota Madiun. Keluarga
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor