Kisah Ibu-Ibu yang Menjadi Korban Arisan Piau di Tambora

Tak Curiga karena si Bandar Dikenal Dermawan

Kisah Ibu-Ibu yang Menjadi Korban Arisan Piau di Tambora
Salah satu peserta arisan di Tambora menunjukan foto bergambar Akhim. Foto : Thomas Kukuh/JAWA POS
Bagi warga sekitar, perempuan 35 tahun tersebut memang dikenal sebagai bandar arisan piau. Dia menghimpun uang dari para peserta arisan. Nilainya mencapai Rp 2 miliar. Konon, anggota arisan tersebut ratusan orang. Tapi, ada yang menyebut jumlah anggota arisan itu hanya 50 orang.

Kerugian setiap korban bervariasi. Ada yang rugi Rp 1 juta, ada juga yang sampai kehilangan Rp 150 juta. Semestinya, saat Lebaran lalu para peserta menarik uang arisan. Tapi, hingga Lebaran berlalu, bukan dapat uang arisan piau, para peserta justru bingung karena sang bandar menghilang. Mereka lantas beramai-ramai mendatangi rumah kosong tersebut sambil berteriak, minta sang penghuni keluar.

Para peserta menyatakan sudah ditipu Akhim, orang yang selama ini mereka percaya untuk menjadi bandar arisan tersebut. "Dia tiba-tiba menghilang. Uang kami dibawa kabur," ucap Anis Sukma, salah seorang korban.

Saat ditemui di rumahnya, yang tak jauh dari tempat tinggal Akhim, wajah Anis kusut masai. Dalam dua minggu terakhir, dia termasuk peserta yang getol mencari Akhim. "Gara-gara mikirkan uang saya yang dia (Akhim, Red) bawa kabur, saya jadi sering masuk angin," ujar Anis.

Penggelapan uang arisan kembali terjadi. Kali ini menimpa ibu-ibu di Kampung Krendang, Tambora, Jakarta Barat. Tak tanggung-tanggung, uang yang dibawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News