Kisah Ikan Eka

Oleh Dahlan Iskan

Kisah Ikan Eka
Foto: disway.id

Empat anak lainnya tidak hadir.

Baca Juga:

Frankle Widjaja lagi di Shanghai. Ia fokus di usaha propertinya yang di sana. Termasuk hotel Westin yang megah di pusat kota Shanghai.

Mokhtar Widjaja satu-satunya perokok berat juga absen.

Hong Leong, satu-satunya yang sejak awal bikin usaha sendiri, lagi di Singapura. Ia memang merintis usahanya di negara tetangga itu. Pun sampai sekarang lebih banyak hidup di sana.

Agama anak-anak Pak Eka beragam: Kristen, Katholik, Budha. Namun, semuanya menjadi aktivis Budha Tzu Chi. Ikut almarhum bapaknya. Yang menjadi Kristen sejak menikah dengan isteri kedua. Tapi tetap menjadi promotor utama Tzu Chi di Indonesia.

Empat anaknya yang hadir itu memberikan kesaksian. Mengenang sang bapak yang istimewa.

Teguh misalnya, ingat benar. Bagaimana diterjunkan ke Sulawesi Utara. Untuk memahami bisnis kopra sedalam-dalamnya. Sampai harus tidur di mana saja dan makan apa saja. Atau tinggal di mess perusahaan yang tidak berpengatur udara. Harus naik truk mengikuti angkutan kopra. Ke pelabuhan dan ke mana saja.

Kunci sukses Eka, menurut Teguh, sangat sederhana. "Jadilah manusia dulu sebelum jadi pengusaha".

Waktu Pak Eka Tjipta Widjaja meninggal saya tidak bisa melayat. Saya lagi keliling Taiwan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News