Kisah Istri Cantik Tak Dapat Warisan karena Ogah Berburu Kutu

Kisah Istri Cantik Tak Dapat Warisan karena Ogah Berburu Kutu
Ilustrasi. Radar Surabaya

Sebelum menikah, orang tua menyediakan lahan dan membangunkan rumah di tanah lingkungan tersebut. Usai menikah, anak-anak mereka tinggal masuk ke rumah-rumah yang sudah lengkap dengan perabotannya.  

“Saya cuma bawa baju saja waktu pindah. Di rumah itu sudah ada lemari, kursi, kulkas, magic com. Lengkap deh,” kata Karin. Tugas suami istri pun cukup ringan. Keduanya tinggal mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari. 

“Sebenarnya enak juga sih.Tapi yang bikin ndak kuat itu saya sering dapat omongan ndak enak,” kata Karin. 

Penyebab utama karena Karin tak mau sama sekali memelihara kutu di rambutnya. Kalau libur, Karin juga tak mau bergosip ria dan kongkow bersama keluarga suami yang petan di depan rumah. “Kalau sudah petan dimulai. Panjangnya orang yang petan bisa sampai beberapa meter. Tidak cowok atau cewek petan bareng,” paparnya.  

Karin pernah bertengkar dengan Donjuan masalah kutu. Donjuan yang punya kutu tak mau diberi obat anti kutu. Donjuan menilai lebih asyik punya kutu karena kalau santai bisa petan. 

Puncaknya ketika Karin terkena kutu yang menimbulkan kepalanya super gatel. Apalagi, dia berjilbab maka makin gatel lah rambutnya. “Sama suami saya suruh milih. Pelihara kutu di rambut atau putusin suami. Ya saya pilih putusin suami dan keluarganya lah. Daripada sakitnya tuh di sini melulu,” jelasnya.(umi hany/no)

SURABAYA - Selain bikin gatal, kutu di rambut juga bikin malu. Akan tetapi, bagi keluarga besar Donjuan, 30, kutu justru buat tampilan lebih mempesona


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News